Kabar NTT - Kejadian awal pada tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada beberapa bulan lalu, yaitu setelah laga Liga 1 antara Arema FC versus Persebaya Surabaya pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.
Dimana usai laga tersebut, aparat menembakkan gas air mata setelah sejumlah suporter turun ke lapangan.
Gas air mata itu ditembakkan pula ke arah tribun penonton, sehingga suporter yang merupakan Aremania panik berdesak-desakan untuk segera berebut keluar stadion.
Baca Juga: Buruan, Tenaga Honorer Dengan Ijazah SMA Bisa Langsung Diangkat Jadi PNS, Cepat Lakukan Ini
Menyikapi kasus tersebut, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa tidak tinggal diam.
Ia pun meminta kasus Tragedi Kanjuruhan ini dikembangkan dan diusut tuntas.
Ia mengatakan bahwa tak cukup dengan mengantongi lima nama anggotanya yang melakukan tindakan kekerasan di lapangan.
Baca Juga: Lanud El Tari Kupang Bersinergi Dengan Forkopimda, Ternyata Ini Tujuannya
Lebih lanjut, Andika selaku Panglima TNI mengatakan bahwa pihaknya yakni TNI sudah melakukan investigasi internal.
Artikel Terkait
Kabar Gembira! 4 Formasi Ini Jadi Prioritas Penerimaan Seleksi CPNS 2023
Pelatihan Kuliner Angkatan I Berjalan, ABN: SDM Unggul dan Terampil Kerja
Ayo Buruan, KFC Indonesia Sedang Buka Lowongan Kerja Terbaru
Praktisi Hukum WSL: Tak Ada Masalah, Penetapan Bacakades Berlangsung Sesuai Perbup
Kapolda NTT Bagikan Nomor HP Dan Akun Medsos Kepada Masyarakat NTT, Ternyata Ini Tujuannya