• Selasa, 26 September 2023

Demi Percepatan Penurunan Angka Stunting di Kabupaten/Kota NTT, Melki Laka Lena Kampanye Untuk Ibu Hamil

- Jumat, 2 Juni 2023 | 11:15 WIB
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena (Foto: Tim)
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena (Foto: Tim)

Kota Kupang, Kabar NTT - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena mengajak semua keluarga yang memiliki ibu hamil agar memprioritaskan pemenuhan gizinya. Menurutnya hal ini menjadi sangat penting karena sebagai salah satu upaya untuk pencegahan stunting.

"Apabila dalam rumah ada yang hamil, entah itu istri, entah itu anak, entah itu menantu atau ponaan itu, perlakukan dia sebagai warga utama dalam rumah tersebut. Karena anak dalam kandungan itu masa depan kita semua, masa depan bapak mama, masa depan bangsa dan negara ini," Kata Politisi Golkar yang akrab disapa Melki Laka Lena ini saat melakukan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten/Kota bersama mitra kerja BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bertempat di Aula SMPK Adisucipto Penfui, Kota Kupang, Kamis (1/6/2023).

Dalam hal pemenuhan gizi ibu hamil, Melki Laka Lena juga menghimbau masyarakat untuk tidak membedakan - bedakan antara anak yang hamil diluar nikah dan menikah secara baik - baik.

Baca Juga: Wujud Pantai Hasan Maubesi Malaka Sangat Menggugah Hati dan Mata, Anda Penasaran?

"Biasanya dalam rumah, yang nikah baik-baik diberikan perhatian secara baik. Kalau hamil diluar nikah cenderung tidak diurus baik-baik. Sebenarnya siapapun yang hamil diurus secara baik. Yang saya bicarakan ini agar anak jangan stunting. siapa pun yang hamil dalam rumah utamakan dia sebagai warga yang menerima gizi," jelas Ketua Golkar NTT ini.

Untuk menjaga ibu hamil tetap sehat, Melki Laka Lena menganjurkan masyarakat mengikuti tiga pola yaitu yang pertama pola makan, yakni pengaturan pola gizi (Isi Piringku), pola asuh dan inisiasi menyusui dini.

Menurut Melki Laka Lena, stunting masih bisa dikoreksi selama anak belum berusia dua tahun, atau masih berada dalam 1000 hari pertama kehidupannya. Namun, jika usianya sudah lebih dari dua tahun, perbaikan gizi yang dilakukan hanya sebatas mampu menaikkan berat badan anak. Untuk pertambahan tinggi badan sulit dikejar jika anak terlanjur pendek. 

Baca Juga: Wajib Perhatikan 6 Syarat CPNS Tahun 2023, Cek Disini

Angka stunting di NTT sendiri, kata Politisi Golkar ini, telah menurun drastis karena pola perhitungan menggunakan ePPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Balita Berbasis Masyarakat), data ini diakui oleh kementerian Kesehatan. Sebelumnya NTT menduduki posisi tertinggi dengan angka stunting tertinggi di Indonesia karena menggunakan pola perhitungan survei.

Melki Laka Lena juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam menurunkan angka stunting.

"Kerja stunting adalah kerja Kolaborasi. Kami di DPR RI, BKKBN dan bapak ibu yang hadir kita sama-sama bekerja," ajak Melki.

Baca Juga: Ini Penjelasan Kemenpan RB Terkait Rincian Kebutuhan CPNS dan PPPK 2023, Simak

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTT Marianus Mau Kuru mengatakan, kegiatan kampanye percepatan stunting ini bukan merupakan kampanye politik.

"Stunting harus diberantas di NTT. BKKBN sebagai mitra, kita menggunakan orang-orang kita di Senayan sebagai corong untuk membantu kita," kata Marianus.

Menurut Marianus, masalah stunting merupakan masalah bersama sehingga dibutuhkan peran masyarakat untuk menjadi garda terdepan dalam memerangi stunting di NTT.

Halaman:

Editor: Agustinus Andreas Tahu

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Peduli Warga Bonetasea Bupati Malaka Bagikan Beras

Rabu, 6 September 2023 | 19:23 WIB
X