Kabar NTT - Kepala Perwakilan Ombudsman Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Darius Beda Daton, menyebutkan, kebijakan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Kupang, NTT yang masuk sekolah pukul 05.30 Wita, bukan hanya menjadi perhatian nasional, tetapi hingga luar negeri.
Menurut Darius, kebijakan tersebut ditertawakan oleh seluruh dunia.
"Gara-gara kebijakan itu, kita ditertawakan seluruh dunia. Harusnya pendapat pakar pendidikan dan pakar perkembangan anak harus menjadi rujukan bersama," ujar Darius, kepada Kompas.com, Selasa (21/3/2023) malam.
Baca Juga: Mau Diet? Ini 7 sayuran Rendah Kalori Baik Untuk Program Penurunan Berat Badan
Darius mengatakan, kebijakan yang dibuat oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, seperti mimpi malam, lalu besoknya diterapkan.
"Perlu dicatat bahwa anak-anak bukan kelinci percobaan,"tegasnya.
Masih menurut Darius, meski kebijakan ini telah dijalankan oleh dua SMA di Kota Kupang selama hampir tiga pekan, tetapi pihaknya belum menemukan Malaadministrasi.
Baca Juga: Harus Ketahui Ini, 20 Berkas Penting Untuk Seleksi PPPK Guru
"Kami masih sebatas koordinasi dengan instansi terkait untuk mencegah Malaadministrasi lebih lanjut," kata Darius.
Dia mengaku, laporan yang masuk masih diverifikasi oleh tim penerima. Sehingga, Alapabila persyaratan secara formil dan materil sudah lengkap akan dilanjutkan ke tahap pemeriksaan.
"Pada tahap pemeriksaan inilah baru bisa kami tahu apakah ada Maladministrasi atau tidak ya," kata Darius.
Baca Juga: Pelamar PPPK Guru Diwajibkan Persiapkan Dokumen Isi DRH
Darius menegaskan rekomendasi yang telah disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi untuk mengkaji ulang kebijakan tersebut dan jika tidak dilaksanakan maka akan ditindaklanjutkan ke tahap pemeriksaan.
"Ya kami lanjutkan ke tahap pemeriksaan. Kami sejauh ini baru dengan langkah pencegahan berupa koordinasi dan rapat lintas Kementerian pada 2 Maret 2023 lalu," jelasnya.
Artikel Terkait
MANTAP! Tenaga Honorer Usia Ini Dapat Kesempatan Emas, Diangkat Langsung Jadi PPPK Tanpa Tes
Simak Informasi Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 50 Pakai HP
Dirjen GTK Kemendikbudristek Prof Nunuk Beri Penjelasan Untuk P1 Seleksi PPPK Guru
Prof Nunuk Suryani Ungkap Kebutuhan Kouta P1, Seleksi PPPK Guru
Pelamar PPPK Yang Tak Lolos Seleksi Ada Harapan Baik, Berikut Ungkapan Menpan Anas